MANTAN
(Hawa Milik Adam
Lain)
Dua raga rindu
eratkan genggaman
Dua raga di bingkai
terpisah saling jaga
Dua raga paling
durhaka
Dua raga berdosa
Perisal pura-pura
saling jaga
Padahal tahu akan
saling terpisahkan
Pada akhirnya saling
kritik karena perbedaan
Kita pernah berlari
jejaki hayalan menuju harapan
Melawan keadaan
sebelum di bunuh kelemahan
Kemudian di
reruntuhan kegagalan
Kita terpuruk sebab
kenyataan
Kita dua raga paling
sial pada catatan langit takdir
Seperti daun enggan
terpisah dahan
Menari bersama angin
sebelum paksakan berjarak
Atau kita setumpuk
kayu sebelum bara api
berada dalam ikatan
sebelum di hembus angin sebagai debu
Aku masih mengingat
betul,
Gelas kopi yang
sempat dinikmati kemarin tak lagi pahit
Sebab senyum hawa
lain
Suasana riuh kamar
yang sempat sepi sebab kehilangan
Kembali berdamai
Sebab masa lalu, kita
dua orang yang saling tahu
Aku yang menjaga
rusuk adam lain
Atau kau yang menjaga
imam hawa lain
Tentang kita, dua
kesan yang berbeda,
Antara aku, adam pada hawa yang salah
Atau kau, hawa pada
adam yang keliru,
Kita dua manusia
hebat hadirkan lepas paling sengaja.
__Denpasar, 18 April
(Hawa Milik Adam
Lain)
Seperti daun enggan terpisah dahan
1 komentar:
Melawan lupa 😍
Posting Komentar